Kelemahan Siput adalah Kekuatannya


Apa jadinya jika kamu membiarkan satu ekor siput kecil merambat di teras depan rumah kamu? Memang tidak akan berbahaya, setidaknya untuk hari pertama. Tapi coba biarkan siput itu berkeliaran hingga keesokan harinya. Dan esok harinya. Dan esok harinya.

Setidaknya dalam 4 hari teras depan rumah kamu akan dipenuhi siput. Bukan hanya siput mungil yang kamu lihat pertama kali. Tetapi dengan serombongan siput lainnya dalam berbagai macam ukuran. Melihat itu semua, tak pelak lagi kamu bakal merasa jijik.

Mahluk paling lambat di dunia. Itulah julukan siput. Saking lambatnya kamu bahkan tak menyadari kehadirannya. Dan saking lambatnya, kamu bakal berasumsi bahwa dia takkan sempat kemana-mana dalam satu hari. Tapi ternyata, itu semua hanya persepsimu belaka.

Kelemahan siput adalah kekuatannya. Dia mungkin tak secepat kelinci, tapi dia memiliki konsistensi yang luar biasa. Dia mungkin merambat, tapi dia tak pernah berhenti. Kita berpikir bahwa dia takkan kemana-mana, untuk bergerak satu meter saja setidaknya butuh waktu satu menit. Itu pun sudah ngebut (ngebut dalam persepsi mereka tentu saja). Tapi kenyataannya dia terus bergerak. Sementara kita beristirahat, dia bergerak. Sementara kita tertidur, dia tetap bergerak.

Konsistensi binatang yang satu ini memang luar biasa.

Itu sebabnya saya berusaha belajar dari si siput. Mencoba untuk menulis setiap hari, meluncurkannya setiap seminggu sekali. Tak jarang gagal. Tapi harus tetap dicoba.

Teringat kata-kata Martin Luther King.

“Kalau kamu tak bisa terbang, berlarilah. Kalau tak bisa berlari, berjalanlah. Kalau tak bisa berjalan, merangkaklah. Tapi apapun yang kamu lakukan, kamu harus tetap bergerak maju.”


Leave a Reply

Your email address will not be published.

Facebook9