Disaat berkemah, paling nikmat jika bisa masak sendiri makanan yang sudah disiapkan dari rumah. Daging segar dan sayur dikeluarkan dari kotak, lalu diolah di atas kompor. Tapi masalah tiba ketika jenis kompor yang kita pilih salah.
Ketika tujuannya outdoor alias kemah di alam liar, kamu gak bisa menggunakan kompor portabel biasa. Mesti kompor outdoor.
Kenapa? Karena dari bentuk dan api yang dihasilkan pun berbeda. Kompor outdoor cenderung ringkas dan kecil. Api yang dihasilkan pun bukan api biasa, melainkan api bara yang membuat proses pematangan lebih cepat.
Ini adalah kompor yang saya beli sejak pertama kali berkemah dulu. Tanpa merek, bikinan Cina.
KERINGKASAN
Kompor mini yang amat cocok buat keperluan outdoor. Ukurannya yang kecil bahkan memungkinkan kamu untuk menaruhnya di bagian samping ransel, tempat kamu biasa menaruh botol minum.
Kompor ini nampak seperti laba-laba. Gempal di bagian tengah, dilengkapi kaki-kaki besi yang kecil yang kokoh. Dari tampangnya saja kita bisa yakin bahwa kompor mini ini mampu menanggung panci ukuran besar sekalipun.
Gak perlu takut patah, karena ia telah dilengkapi dengan box plastik yang bakal melindunginya dari benturan atau tindihan benda lain dalam tas kamu.
Hanya butuh hitungan detik untuk membongkar pasang kompor.
KECEPATAN DIDIH
Apinya bukan api biasa. Melainkan api bara yang menyembur ke atas. Membuat proses pematangan lebih cepat. Bahkan di suhu pegunungan yang dingin pun, kompor ini bisa menggolakkan air dengan lebih cepat dibandingkan dengan kompor biasa.
TAHAN ANGIN
Ini dia sebabnya kenapa saya bilang tak bisa sembarangan memilih kompor untuk berkemah. Kalau yang kamu bawa kompor biasa, saya berani jamin kamu bakal kesulitan.
Cuaca dan tiupan angin di alam liar atau di kaki gunung sungguh sulit diprediksi. Sebentar angin bertiup sepoi-sepoi, sebentar kemudian bertiup kencang. Jika kamu membawa kompor biasa dan tiba-tiba angin membludak, padam sudah apimu.
Tapi…. jika kamu bawa kompor ini kamu bakal aman. Api baranya menyembur deras ke atas. Ditiup angin kencang sekalipun, ia tetap membara. Kalau kamu tahu kompor yang sering dipakai para koki jalanan, nah seperti itulah api yang dihasilkan.
KETAHANAN
Selama hampir setahun penggunaan, hampir tak pernah ditemukan masalah berarti. Sekalipun sering ketumpahan minyak panas dan air menggolak, kompor masih bekerja dengan baik. Walau harus saya akui, jarang sekali saya menjatuhkan kompor ini.
KEMUDAHAN PERAWATAN
Kompor ini terbilang cukup mudah dirawat dan tak memakan banyak waktu. Cukup bersihkan minyak atau noda yang tertinggal di kompor dengan menggunakan lap basah. Dan jika memang ada lubang lompor yang tertutup, gosoklah pelan-pelan dengan menggunakan sikat kawat.
PEMILIHAN TABUNG GAS
Dalam hal ini kamu mesti bereksperimen. Saat berkemah di pegunungan yang suhunya berkisar antara 5 sampai 15 derajat celcius, kompor ini sering terkentut-kentut. Dalam artian aliran gas seperti tersendat-sendat. Namun itu bukan disebabkan oleh kompor, melainkan oleh tabung gas. Karena ketika saya coba memasak di suhu ruangan, segalanya berjalan lancar.
Eksperimen pertama saya menggunakan gas Hi-Cook untuk memasak di kaki gunung yang suhunya sekitar 15-19 derajat celcius. Api yang dihasilkan terkentut-kentut. Tapi ketika saya gunakan gas Tokai, kentut-kentut itu berkurang drastis, walau tak hilang sepenuhnya. Hanya saja tabung gas Hi-Cook terasa lebih pas untuk dimasukkan ke dalam regulator, sementara tabung Toki terasa agak keras.
Catatan: saya tak dibayar oleh pihak manapun.
Jadi untuk mengatasi masalah ini, kamu mesti bereksperimen dengan beberapa tabung gas.
SPESIFIKASI
Bahan: stainless steel, copper, aluminum
Dimensi: 17cm x 17cm (dalam kondisi tak terlipat)
Kotak: 12cm x 8.5cm x 7,5cm
Berat: 240 gram
KESIMPULAN
Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang didapatkan. Saya puas dengan kualitas kompor mini outdoor ini. Apalagi sekalipun sudah dipakai sekian lama, kompor ini masih dalam kondisi bagus dan tak ada kendala.
