KETIKA GOOGLE MAP MELURUSKAN MEREKA YANG TAK INGIN LURUS


Kapan terakhir kali berkelana tanpa google map?

Mesti diakui Google Map memang amat membantu, terutama buat mereka yang doyan touring. Tinggal masukan tempat tujuan, terus tekan start. Sang ponsel pintar pun langsung membimbing kita ke tempat yang kita mau. Apalagi makin kesini Map jadi makin akurat. Gak ada lagi yang namanya kesasar.

Pengalaman terakhir saya menggunakan Map sangat memuaskan. Berhubung tempat yang dituju cukup populer, kecil kemungkinan terjadi kesalahan. Belum pernah rasanya saya disasarkan sampai sedramatis drama di YouTube (video-video itu drama kan?).

Tapi ketika semuanya begitu gamblang, begitu jelas, begitu teratur, kok rasanya ada yang hilang. Semasa SMA dulu saya sering main ke Lembang. Kalau kamu tahu di dekat pusat kota Lembang itu ada jalanan berbukit yang terus menanjak ke atas. Saya selalu bertanya-tanya, apa yang ada di balik sana?

Belum ada Map kala itu. Satu-satunya jalan untuk mengetahui ya dengan mengambil jalan itu.

Lain dengan sekarang. Tinggal pijit ini, pijit itu, langsung keluar gambar. Langsung ketahuan apa yang ada di balik sana.

Kalau dulu mau touring dari titik A ke titik B, kita kepingin tahu apa sih yang ada di sana.

Kalau sekarang kita kepingin touring dari titik A ke titik B, kita mesti tahu di sana mau ngapain.

Lantaran kita sudah tahu apa yang ada di sana. Jalan menuju ke sana. Dan apa yang bakal dilewati.

Pelan-pelan kita mulai kehilangan petualangan itu. Ketersesatan itu.


Leave a Reply

Your email address will not be published.

Facebook9