Kehidupan itu bak Touring Panjang


Saya rasa kehidupan itu bak touring panjang. Bukan sekedar mini touring, apalagi balapan. Sebelum berangkat segalanya mesti dipersiapkan. Peralatan apa yang mesti dibawa, mau sejauh apa, berapa lama, sama siapa.

Dan seperti touring panjang, ketahanan itu lebih penting ketimbang kecepatan. Kalau jaraknya dekat, motor kamu genjot sampai 100km/h ya gak masalah. Tapi kalau jarak jauh, weleh…. ya nanti dulu. Kalau dipaksakan digenjot seratus terus menerus yang ada mesin malah jebol.

Alon-alon asal kalakon. Gak perlu buru-buru yang penting sampai dengan selamat. Sembari narik tuas gas, sembari lihat pemandangan di kanan kiri. Menikmati apa yang disajikan.

Kalau capek, ya melipir.

Kalau haus, ya beli degan sembari berteduh di bawah pohon rindang.

Kalau lapar, ya mampir ke warteg.

Kalau sudah seger, ya lanjut lagi.

Gak ada yang mesti dipaksakan. Walau terkadang masalah yang gak diduga-duga bisa saja muncul. Ban bocor lah, bensin habis lah, mesin ngadat lah. Tapi toh kalau sudah dipersiapkan, yang namanya resiko bisa diminimalisir.

Ritme mesti dijaga. Gak bisa kemalaman, gak bisa kesiangan. Kalau terus jalan sampai larut malam bisa-bisa kecapekan dan besok pagi gak bisa bangun. Kalau menginap terlalu siang berarti mesti sedia duit lebih karena waktu pasti molor.

Ketika matahari mulai merah, sudah harus cari-cari hotel. Apalagi kalau di daerah pelosok. Menginap di hotel gak berbintang juga gak masalah. Atau bahkan gelar tenda di bawah bintang-bintang juga oke. Yang penting motor aman, saya aman, tidur nyaman.


Leave a Reply

Your email address will not be published.

Facebook9