KAMIWAZA — Sebuah Perenungan tentang Manusia-Manusia Super


Satu kata dari bahasa Jepang yang artinya manusia super atau superman atau manusia yang menyerupai tuhan.

Kita membayangkan manusia-manusia seperti ini adalah manusia yang takkan mundur karena bahaya, takkan berhenti mencoba karena takut kecewa, takkan bertanya-tanya karena tahu akan berjaya. Punya kebanggaan diri bagaikan dewa dan bertindak persis seperti itu pula.

Memang ada satu dua manusia yang mendapat keistimewaan itu. Walau patut dicatat, keistimewaan itu tidak datang begitu saja. Melainkan gabungan antara talenta serta kerja keras yang luar biasa. Yang tidak akan dilakukan manusia pada umumnya.

Tetapi bahkan manusia-manusia yang dikatakan super ini pun masih memiliki secuil keraguan dan kelemahan dalam dirinya. Karena ia tak sepenuhnya sempurna, tak sepenuhnya dewata. Ia masih manusia. Seperti halnya Achiles dengan tumitnya, atau Maradona dengan tinggi tubuhnya.

Namun sesungguhnya bukan kepastian atau kekuatan super yang kita dambakan. Ketika segalanya pasti berhasil, dan segalanya pasti dimenangkan, dimana letak kesenangannya?

Bahwa kamu dan saya memiliki kemampuan yang manusiawi, yang lumrah itu jadi sebuah hak istimewa tersendiri. Karena kita tahu setiap jalan yang kita pilih adalah sebuah perjuangan, dimana kita bisa saja menang dan berjaya, tapi juga bisa hancur tanpa sisa.

Dan ketika dihadapkan pada kenyataan itu, pertanyaannya bukan lagi: “Apa yang kamu lakukan kalau kamu tahu kamu tidak mungkin gagal?”

Melainkan:

“Kalau kamu tahu kamu akan gagal, apa kamu masih akan melakukannya?”

Nyatanya kita hanyalah manusia biasa. Tapi itu pula yang membuat kita istimewa — dan membuat para dewa iri pada kita, seperti kata Achiles. Karena kita bisa mati kapan saja, dimana setiap momen bisa jadi momen terakhir kita.

Mungkin dengan berjuang kita menemukan makna.


Leave a Reply

Your email address will not be published.

Facebook9