Sysyphus Dunia Modern


Pernah dengar kisah Sysyphus? Raja Corinth yang dihukum Dewa Zeus untuk mendorong sebuah bola batu rakasasa menuju puncak bukit. Tetapi sesampainya di puncak, bola batu itu akan menggelinding kembali ke bawah. Dan Sysyphus pun harus kembali mendorongnya ke atas bukit. Terus begitu sampai keabadian.

Terdengar absurd bukan?

Tapi bukankah kehidupan itu sendiri mirip seperti itu? Kita hidup dalam rutinitas yang sama, terus berulang setiap harinya. Pagi bangun tidur, berangkat kerja, disuruh ini itu, dimarahi bos, lalu pulang, bertemu keluarga, makan bersama, nonton tv, baca buku, terus tidur. Besoknya seperti itu lagi.

Apa itu tak kalah absurd? Tidakkah itu terdengar seperti Sysyphus dalam versi modern?

Kita beruntung karena ada kematian yang menyelamatkan kita dari ke-absurd-an (absurdity) itu. Setidaknya setelah kita mati, kita tak lagi mesti menjalankan “hukukuman” itu.

Lantas apa yang bisa dilakukan selagi kita masih hidup?

Albert Camus, filsuf asal Perancis, mencoba menjawab itu dalam bukunya The Myth of Sysyphus. Menurutnya, satu jalan untuk menghadapi keabsurdan adalah dengan mengandaikan bahwa Sysyphus bahagia. Ya, Sysyphus harus mengandaikan bahwa dirinya bahagia — sekalipun mungkin ia tak bahagia.

Siapa pula yang bakal bahagia mendorong batu berulang-ulang?

Lagi-lagi dalam hal ini saya merasa beruntung. Lantaran saya bukan Sysyphus.

Saya tak harus mendorong batu besar raksasa ke atas bukit dan terus berulang menuju keabadian. Setidaknya saya punya aktivitas yang lebih beragam, dan saya bisa menentukan aktivitas apa yang akan saya lakukan.

Bisa saja saya memutuskan untuk berhenti bekerja hari ini juga, asalkan besok dan lusa masih ada uang untuk makan. Atau bisa juga memutuskan untuk pergi mengasingkan diri ke atas gunung dan bermeditasi di sana mencari penerahan. Ada banyak pilihan yang nyaris tak terbatas untuk mengisi hari yang kita lalui ini.

Pertanyaannya adalah kita berani menanggung resikonya atau tidak?

Konon, salah satu cara terbaik dalam menghadapi absurditas kehidupan adalah dengan melakukan sesuatu yang benar-benar membuat kita merasa hidup. Apapun itu, bagaimanapun caranya. Terkadang apa yang membawa kamu mendekati kematian, justru semakin membuat kamu menghargai kehidupan.

Apa satu hal yang membuatmu merasa paling hidup? Apa kamu berani melakukannya?


Leave a Reply

Your email address will not be published.

Facebook9