Hutan Selalu Terlihat Indah — dari Kejauhan


Pernah saya mendengar seloroh seorang kawan yang tengah menonton channel NatGeo, “Wah, kayaknya asyik ya tinggal di hutan katak gitu.” Kala itu layar tv memamerkan hutan yang disorot dari atas helikopter. Pohon-pohon hijau rimbun memadati satu kawasan, yang dari kejauhan pun tak terlihat ada satu petak tanah kosong. Warna hijau menyebar dari ujung satu ke ujung lain.

Angin yang ditiupkan dari baling-baling helikopter membuat dedaunan berderai dan bergemerisik layaknya gadis desa yang menari menggoyangkan pinggulnya.

Indah memang. Apalagi setelah mendapat editan dari NatGeo, imaji jadi lebih asri daripada yang asli.

Namun kebanyakan orang yang berkata hutan itu indah adalah orang yang hanya melihatnya di layar kaca. Berani jamin ia belum pernah mencicipi bagaimana rasanya tinggal di hutan.

“Coba aja kamu ngemah di hutan sana,” ujarku.

“Lha, memang kenapa?”

Apa yang kita lihat dari tv berwana 30 inch adalah gambar yang diambil dari sekian meter jauhnya — dari atas helikopter pula. Sementara ketika di-zoom in, akan ada banyak pesona sekaligus ancaman yang akan membuat banyak orang gemetar. Karena hutan bukan tempat wisata, setidaknya untuk kebanyakan orang.

Di dalam hutan ada lebih dari 101 hewan yang tidak kita kenal. Dan ada lebih dari 101 hal yang bisa membunuh kamu dengan mudahnya.

Bahkan kalau kamu punya buku “Animal 101” pun takkan cukup untuk mengenali semua hewan di sana. Ada yang terlihat ganas tapi sebenarnya tidak ganas, ada yang terlihat berbahaya dan memang berbahaya, ada juga yang terlihat lucu tapi sebenarnya jauh dari lucu. Dengan kata lain banyak sekali yang tidak kita ketahui tentang hutan.

Dan itu baru dari satwa. Belum lagi floranya.

“Pernah dengar Mccandless?”

Teman saya menggelengkan kepala. Dan saya yang lebih berpengalaman jadi agak besar kepala.

“Itu pemuda yang pergi berpetualang ke alam liar di Alaska. Akhirnya ia mati keracunan oleh kentang liar dan buah beri yang disantapnya setiap hari.” Padahal baru saya baca di wikipedia beberapa hari lalu.

Kali ini ia terperangah. Tak percaya.

Persis seperti itulah hutan atau alam liar di luar sana. Tak terhitung banyaknya hal yang tidak kita ketahui. Sering kita menyangka kalau sesuatu menyerupai buah beri berarti manis dan bisa dimakan, jamur berwarna kecoklatan bisa direbus lalu disantap. Namun kenyataan tidak seperti itu.

Mccandless sendiri bukan pemuda bodoh yang ceroboh. Ia tahu seluk beluk tumbuhan liar di hutan, dan bahkan membawa buku botani untuk bertahan di alam liar. Tapi nyatanya alam di luar sana jauh lebih liar dari apa yang tergambar pada buku. Mungkin lebih liar dari imajinasinya yang paling liar.


Leave a Reply

Your email address will not be published.

Facebook9