Tempat Impian dan Pedagang Kristal


“Pernah punya impian berkelana ke satu tempat nun jauh di sana?”

“Tempat impian?”

“Tempat impian.”

“Pernah.”

“Kemana?”

“Mekkah.”

“Mekkah? Kenapa?”

“Itu kewajiban kelima bagi setiap muslim.”

“Menarik.”

“Saya lihat orang-orang yang pulang dari sana merasa bahagia telah melakukannya. Memajang kenangan-kenangan ziarah mereka dalam rumah.”

“Terus kenapa kamu gak berangkat ke sana?”

“Saya takut kalau mesti menitipkan toko ini pada orang lain. Kamu lihat, kristal-kristal ini begitu mudah pecah. Gimana kalau nanti pegawai saya gak hati-hati.”

“Cuma karena itu?”

….

“Barangkali gak cuma itu. Impian ke Mekkah inilah yang bikin saya bertahan hidup sampai sekarang. Impian yang membantu melewati hari-hari.

Saya takut kalau impian ini terwujud, saya gak punya lagi alasan hidup.”

*Adaptasi novel The Alchemist


Leave a Reply

Your email address will not be published.

Facebook9