Tag: Touring Sendirian

  • UJI KTC RAZOR PRO DALAM TOURING 2100 KM

    UJI KTC RAZOR PRO DALAM TOURING 2100 KM

    Mengejutkan! Selama touring 2100 kilometer ini ternyata performa ciamik datang dari shock breaker yang sebelumnya sempat saya hujat! KTC RAZOR PRO. Kalau sebelumnya saya sempat mengeluhkan hempasannya yang keras dan gak lebih baik dari shock breaker bawaan CB Verza, ternyata dalam touring Bandung – Alas Purwo ini KTC Razor Pro mampu mengimbangi shock breaker depan […]

  • Nuansa

    Kemarin ini sempat menginap di satu penginapan di Banyuwangi yang banyak disantroni bule-bule. Saya sendiri dibikin penasaran lantaran foto-fotonya di google yang bikin saya melongo. Betapa tidak. Kamu bayangkan saja, dari depan kamar kita bisa melihat macam-macam pepohonan. Dapur terletak di luar halaman di dekat taman, dengan meja dan bangku kayu untuk leyeh-leyeh. Jalanan ditatah […]

  • PULANG

    PULANG

    Pernah ngerasain gak sewaktu touring itu kok rasanya segala penyakit hilang blas. Entah itu sakit pinggang, sakit punggung, sakit pinggang di punggung, atau apalah. Padahal nyetir motor seharian. Tapi begitu sampai rumah kok penyakitnya pada balik lagi? Kayaknya hal terberat dalam touring adalah sewaktu pulang. Lantaran kita mesti kembali pada rutinitas yang itu-itu lagi. Trek […]

  • KALAU HIDUP ADALAH PERJALANAN

    Kalau hidup adalah satu perjalanan dari titik A ke titik B, apa kamu bakal buru-buru finis ke titik B? Saya rasa nggak. Barangkali sama seperti touring, saya gak pingin buru-buru sampai ke tujuan. Selama masih ada uang dan waktu, saya kepingin menikmati apa yang bisa saya nikmati. Gak ada mesti begini atau mesti begitu. Kalau […]

  • Ngeluyur

    Minggu pagi itu entah kenapa enaknya ya jalan-jalan pakai motor. Kadang gak perlu jauh-jauh juga. Cuma sekedar keliling-keliling menyusuri jalan-jalan kecil yang jauh dari keramaian dan kemacetan. Sukur-sukur nemu jalan baru yang menantang. Gas paling ditarik tipis. Tigapuluh atau empatpuluh kilometer per jam. Toh bukan bertujuan untuk sampai ke tempat tertentu, melainkan bertujuan untuk tersesat. […]

  • Mending Beli Harley atau ke Mekkah?

    Kenapa ada orang ngimpi ke Mekkah naik sepeda? Dan gak cuma ngimpi lho. Abdul Rahman, misalnya. Dia berhasil mencapai Mekkah dalam tujuh bulan. Kamu bayangkan gimana rasanya melewati sebelas negara asing dengan menggowes. Kenapa ada orang ke Himalaya pakai CB100? Priyo Handoko itu pergi ke Himalaya dengan menggunakan CB100-nya. Beresiko? Sudah pasti. Wong namanya berkendara […]

  • Pergi untuk Kembali

    Pergi untuk kembali. Saya rasa itulah tujuan touring. Bukan sekedar bersenang-senang, tapi juga mencoba menemukan kembali kekanakan dalam diri kita. Kehausan akan berpetualang dan kerinduan akan pulang. Kita sadar kita mesti pulang karena layaknya anak-anak yang pergi bermain, ia mesti pulang pada ibunya. Saya memulai touring dengan rutinitas yang sama. Bangun pagi terus nyeduh kopi […]

  • PERIJINAN TOURING MOTOR KE LUAR NEGERI

    PERIJINAN TOURING MOTOR KE LUAR NEGERI

    Hal yang wajib kamu miliki ketika touring ke luar negeri: KTP Identitas ini buat memastikan asal negara dan daerah kamu. STNK dan BPKB asli Surat kendaraan bermotor harus lengkap dan asli (bukan fotokopian). Paspor Kalau kepingin ke luar negeri ya mau nggak mau mesti punya paspor. Sim Internasional Sim ini bisa kamu buat di Korlantas […]

  • CB125 tahun 1972 KELILING DUNIA!!!

    CB125 tahun 1972 KELILING DUNIA!!!

    Ngelihat foto ini kok saya jadi iri. Gimana nggak, motor Honda CB125 keluaran 1972 ini baru saja dibawa jalan-jalan keliling dunia sama empunya. Melewati Malaysia, Brunei,Thailand, Myanmar terus menuju Himalaya sana. Himalaya!! Itu lho gunung yang ada salju putih-putihnya. Saya gak bisa membayangkan gimana rasanya membawa motor yang umurnya lebih dari setengah abad. Gimana kalau […]

  • Touring kok jauh-jauh, kata Mama

    Mama saya suka bilang, Touring kok jauh-jauh, mbok yang deket-deket aja? Gak seru Ma, jawab saya. Walau sebetulnya ada jawaban yang lebih dalam, tapi kok saya merasa mereka yang gak pernah touring agak sulit memahami itu semua. Jadi ingat waktu ke Salatiga dulu. Saya bisa berkendara delapan sampai sepuluh jam sehari. Kala magrib berkumandang rasanya […]

Facebook9