Kenapa ada orang ngimpi ke Mekkah naik sepeda? Dan gak cuma ngimpi lho. Abdul Rahman, misalnya. Dia berhasil mencapai Mekkah dalam tujuh bulan. Kamu bayangkan gimana rasanya melewati sebelas negara asing dengan menggowes.
Kenapa ada orang ke Himalaya pakai CB100? Priyo Handoko itu pergi ke Himalaya dengan menggunakan CB100-nya. Beresiko? Sudah pasti. Wong namanya berkendara pakai motor tua kok.
Kenapa yang naik motor mewah cuma pulang pergi Jakarta Bandung? Barangkali mereka gak punya cukup waktu untuk melakukan perjalanan jauh. Lantaran ada harga untuk setiap mimpi.
Orang yang ngimpi punya Harley jelas punya prioritas berbeda dengan mereka yang pingin keliling dunia.
Barangkali kalau saya maksain beli motor mewah saya gak bakal bisa touring jauh. Kenapa? Ya lantaran mesti kerja banting tulang buat beli motor. Dan sudah gak ada waktu lagi buat touring.
Sebaliknya kalau saya pakai motor biasa-biasa saja, barangkali saya bisa touring sampai ke Timor. Jangan salah, touring Jawa-Timor itu seharga satu Honda Revo lho. Jadi ya semua itu pilihan.
Kalau kepingin pergi jauh pakai motor mahal? Ya bisa-bisa saja, selama kamu sanggup membayar harganya. Harga itu gak cuma uang lho, bisa juga waktu, tenaga, dll. Semua itu pertukaran yang setara.
Jadi apapun pilihannya, bersyukurlah. Karena yang punya Harley belum tentu bisa touring keliling dunia. Dan yang touring keliling dunia belum tentu bisa punya Harley.