Ngelihat foto ini kok saya jadi iri. Gimana nggak, motor Honda CB125 keluaran 1972 ini baru saja dibawa jalan-jalan keliling dunia sama empunya. Melewati Malaysia, Brunei,Thailand, Myanmar terus menuju Himalaya sana.
Himalaya!! Itu lho gunung yang ada salju putih-putihnya.
Saya gak bisa membayangkan gimana rasanya membawa motor yang umurnya lebih dari setengah abad. Gimana kalau mesin tanpa radiatornya overheat? Gimana kalau ban-nya yang belum tubeless itu bocor di jalan?
Gimana kalau… Weleh… kok jadi overthinking sendiri.
Tapi itulah hebatnya Mas Priyo Handoko. Dengan motor CB125-nya lelaki asal Magelang ini berhasil menyeberangi berbagai negeri hingga akhirnya sampai di Nepal sana.
Yang paling menarik adalah respon orang-orang sekitar. Kadang selama di jalan ada TKI-TKI yang sengaja menyapa. “Mas nya orang Indonesia juga ya?” Begitu ramah dan tanpa rasa sungkan. Barangkali mereka bisa merasakan kesederhanaan dalam motor CB125.
Satu yang gak bakalan terjadi seandainya kamu pakai GS1250, misalnya.
Sore tadi, beres kerja, saya tengok garasi saya.
Lha, motor saya Honda juga. Umurnya jauh lebih muda. Tapi malah nangkring di garasi. Kuper, alias kurang pergaulan. Keluar cuma seminggu sekali. Itu juga cuma ke minimart.
Weleh…. Malu saya….